Selasa, 10 September 2013

STATISTIKA 

PENDAHULUAN

Pengertian Statistik 

            Pengertian statistik berasal dari bahasa Latin, yaitu status yang berarti negara dan digunakan untuk urusan negara. Hal ini dikarenakan pada mulanya, statistik hanya digunakan untuk menggambarkan keadaan dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan kenegaraan saja seperti : perhitungan banyaknya penduduk, pembayaran pajak, gaji pegawai, dan lain sebagainya. Seiring dengan perkembangan zaman, statistik mulai mencakup hal-hal yang lebih luas.
            Cakupan statistik tidak hanya bertumpu pada angka-angka untuk pemerintahan saja, tetapi telah mengambil bagian di berbagai bidang kehidupan, termasuk kegiatan berbagai bidang penelitian, seperti pendidikan dan psikologi, pertanian, sosial, dan sains. Berikut ini beberapa pengertian statistik sesuai dengan perkembangannya. Pengertian pertama: statistik adalah sekumpulan angka untuk menerangkan sesuatu, baik angka yang belum tersusun (masih acak) maupun angka-angka yang sudah tersusun dalam suatu daftar atau grafik. Berdasarkan pengertian ini, statistik diartikan dalam arti sempit, yaitu keterangan ringkas berbentuk angka-angka. Contoh: statistik penduduk, yang berarti keterangan mengenai penduduk berupa angka-angka dalam bentuk ringkas, seperti jumlah penduduk dan rata-rata umur penduduk.
            Pengertian kedua: statistik adalah sekumpulan cara dan aturan tentang pengumpulan, pengolahan, analisis, serta penafsiran data yang terdiri dari angka-angka. Selanjutnya pengertian ketiga, statistik adalah sekumpulan angka yang menjelaskan sifat-sifat data atau hasil pengamatan. Berdasarkan pengertian kedua dan ketiga ini, statistik sudah diartikan dalam arti yang luas dan sudah merupakan suatu metode atau ilmu, yaitu metode atau ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan, penganalisisan, penafsiran, dan penarikan kesimpulan dari data yang ada. Contoh: Seorang pemilik pabrik bumbu masak merek SEDAP ingin mengetahui jumlah bungkus bumbu masak merek tersebut yang digunakan tiap rumah tangga per bulan, di sebuah kelurahan. Di kelurahan tersebut tinggal 2.000 rumah tangga. Dari 2.000 rumah tangga tersebut dipilih 200 rumah tangga sebagai sampel. Selanjutnya dari 200 sampel itu, data dikumpulkan, diolah, dan dianalisis. Akhirnya diketahui bahwa rata-rata jumlah bungkus yang digunakan tiap rumah tangga setiap bulannya berkisar 20 sampai 25 buah. Statistik dalam arti sempit mendeskripsikan atau menggambarkan mengenai data yang disajikan dalam bentuk (1) Tabel dan diagram, (2) Pengukuran tendensi sentral (rata-rata hitung, rata-rata ukur, dan rata-rata harmonik), (3) Pengukuran penempatan (median, kuartil, desil, dan presentil), (4) Pengukuran penyimpangan (range, rentangan antar kuartil, rentangan semi antar kuartil, simpangan rata-rata, simpangan baku, variansi, koefisien variansi dan angka baku), dan (5) Angka indeks. Statistik dalam arti luas adalah suatu alat untuk mengumpulkan data, mengolah data, menarik kesimpulan, membuat tidakan berdasarkan analisis data yang dikumpulkan atau statistika yang digunakan menganalisis data sampel dan hasilnya dimanfaatkan untuk generalisasi pada populasi. Selanjutnya, untuk memperjelas pengertian tersebut di atas, beberapa pengertian yang dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain: (1) Statistik digunakan untuk membatasi cara-cara ilmiah untuk mengumpulkan, menyusun, meringkas, dan menyajikan data penyelidikan. Lebih jauh dinyatakan bahwa statistik merupakan cara untuk mengolah data dan menarik kesimpulan-kesimpulan yang teliti dan keputusan-keputusan yang logis dari pengolahan data tersebut (Sutrisno Hadi, 1987), (2) Statistik adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan penganalisisannya, dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan analisis yang dilakukan. Statistik adalah metode yang memberikan cara-cara guna menilai ketidaktentuan dan penarikan kesimpulan yang bersifat induktif. Berdasarkan pengertian-pengertian mengenai statistik, terlihat adanya pergeseran pengertian, dari pengertian yang sempit ke pengertian yang luas. Oleh karena itu, pengertian statistik yang lebih jelas dan melingkupi pengertian, baik yang sempit maupun yang luas berikut ini. Statistik adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk-beluk data, yaitu tentang pengumpulan, pengolahan/analisis, penafsiran, dan penarikan kesimpulan dari data yang berbentuk angka-angka.


Beberapa istilah dasar

            Kita sangat akrab dengan kata “statistik” dalam kehidupan sehari-hari, bahkan di negara kita terdapat lembaga negara yang bernama Badan Pusat Statistik (BPS). Kita juga sering mendengar istilah “observasi”, “data”, “sensus”, “sample”, “populasi” dan lain-lain. Mirip dengan kata statistik, terdapat kata “statistika” seperti terlihat pada judul bab ini di atas. Berikut definisi beberapa istilah tersebut:

DATA adalah hasil observasi atau pengamatan yang telah dikumpulan. Data dapat berupa hasil pengukuran; misalnya data tinggi dan berat badan, hasil pengelompokan; misalnya jenis kelamin, hasil jawaban responden terhadap suatu quesioner; misalnya tingkat kepuasan.

POPULASI adalah koleksi lengkap semua elemen yang akan diselidiki. Suatu koleksi dikatakan lengkap jika ia memuat semua subjek yang akan diselidiki.

SENSUS adalah koleksi data dari semua anggota dalam populasi.

SAMPEL adalah sebagian koleksi anggota yang dipilih dari populasi.  

STATISTIKA DESKRIPTIF adalah statistika yang berkaitan dengan analisis dan deskripsi suatu grup sebagai populasinya, tanpa melakukan penarikan kesimpulan apapun untuk komunitas yang lebih luas dari grup tersebut.

STATISTIKA INFERENSI adalah statistika yang mencoba untuk membuat suatu
deduksi atau kesimpulan pada populasi dengan menggunakan sampel dari populasi
tersebut.

            Sebagai contoh, suatu lembaga survey melakukan wawancara terhadap 2350 penduduk Indonesia untuk mengetahui tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintah. Dalam hal ini sebanyak 2350 penduduk merupakan sampel dan keseluruhan penduduk Indonesia sekitar 230 juta jiwa adalah populasinya. Kalau tidak salah, setiap 5 tahun sekali pemerintah melakukan sensus ekonomi atau sensus pertanian. Pada kegiatan sensus semua kepala keluarga didata dan data yang terkumpul disebut sensus atau data sensus. Pengumpulan data dengan cara sensus membutuhkan biaya, waktu dan tenaga yang banyak. Untuk alasan efisiensi, dalam banyak kasus pola atau kelakukan populasi cukup dipelajari melalui sampelnya. Nantinya, hasil analisis pada sampel ini digunakan untuk memberikan kesimpulan pada populasi asalnya. Agar dapat diharapkan kesimpulan yang valid maka sampel yang diambil haruslah representatif, artinya ia benar-benar mewakili populasinya. Sampel yang tidak valid akan melahirkan kesimpulan yang menyimpang dari keadaan yang sesungguhnya. Pemilu atau pilkada di Indonesia dilakukan untuk mengatahui aspirasi dari semua pemilih. Jadi pemilu merupakan proses sensus untuk populasi pemilih; walaupun kenyataannya tidak semua data populasi dapat diperoleh karena banyaknya “golput”. Sedangkan, lembaga survey yang melakukan perhitung cepat atau “quick count” adalah melakukan proses sampling, artinya data hanya diambil dari sebagian TPS yang tersebar dengan cara sedemikian rupa sehingga data yang diperoleh “dipercaya” dapat mewakili para pemilih semuanya. Hasilnya sangat cepat diperoleh dikarenakan data yang diambil hanya sebagian kecil dari data sesungguhnya. Keakuratan kesimpulan yang diambil bergantung pada kualitas sampel yang ambil dan metoda analisis data yang digunakan. Ingat, dalam sistem sampling terdapat faktor kesalahan yang sudah diperhitungkan sejak awal. Diantara faktor kesalahan ini adalah sampling error yang merupakan ukuran peluang ketidakmiripan sampel dengan populasinya. Juga, metoda yang digunakan dalam melakukan analisis data selalu didasarkan pada teori probabilitas. Artinya tidak ada kesimpulan apapun dalam statistik yang bersifat eksak; semuanya mempunyai peluang kejadian sebaliknya. Sangat dimungkinkan beberapa lembaga survey perhitungan cepat pilkada memberikan kesimpulan yang berbeda satu sama lainnya; terutama bila kedaan sesungguhnya hanya memberikan selisih yang sangat tipis. Masih ingat dengan kasus pilkada Jawa Timur beberapa waktu yang lalu?

            Peranan dan Fungsi Statistik Dalam kehidupan yang modern sekarang ini, dengan ciri utama adalah globalisasi, statistik tidak diragukan lagi peranannya dalam membantu memudahkan kehidupan manusia. Lebih jelasnya, peranan statistik antara lain terlihat dalam kehidupan sehari-hari, dalam kegiatan ilmiah, dan kegiatan proses belajar mengajar, dan dalam kegiatan ilmu pengetahuan. 
1.         Dalam kehidupan sehari-hari
            Dalam kehidupan sehari-hari, statistik memiliki peranan        sebagai penyedia bahan-         bahan atau keterangan-keterangan berbagai hal untuk diolah      dan ditafsirkan.           Contoh: angka kenakalan remaja, tingkat biaya hidup, tingkat    kecelakaan lalu            lintas, dan tingkat pendapatan.
2.         Dalam penelitian ilmiah
            Dalam penelitian ilmiah, statistik memiliki peranan sebagai   penyedia data untuk mengemukakan atau menemukan kembali keterangan-keterangan yang    seolah-olah tersembunyi dalam angka-angka statistik
3.         Dalam kegiatan proses belajar mengajar
            Dalam kegiatan proses belajar mengajar, statistik banyak membantu dalam menganalisis soal-soal yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran. Contoh:       perbandingan banyaknya siswa perempuan dan laki-laki di kelas I, rerata prestasi           siswa matematika di kelas V, dan besarnya indeks objektivitas sekolah ’PANCA   SAKTI’ dalam mengikuti Ujian Nasional Matematika.
4.         Dalam kegiatan ilmu pengetahuan
            Dalam ilmu pengetahuan, statistik memiliki peranan sebagai sarana analisis dan      interpretasi dari data kuantitatif ilmu pengetahuan, sehingga diperoleh suatu         kesimpulan dari berbagai data tersebut. Semakin pentingnya peranan statistik pada       berbagai bidang dalam kehidupan modern, menimbulkan berbagai macam cabang             ilmu baru yang merupakan gabungan antara ilmu tersebut dengan statistik atau       penerapan statistik dalam ilmu tersebut. Cabang-cabang ilmu baru tersebut, antara        lain: (1) ekonometrika, merupakan gabungan antara ilmu ekonomi dengan statistik;            (2) sosiometri, merupakan gabungan antara ilmu sosiologi dengan statistik; dan (3)          psikometri, merupakan gabungan antara ilmu psikologi dengan statistik.

Statistik perlu diketahui dan dipelajari karena statistik berperan sebagai alat bantu dalam hal-hal berikut ini.
1.         Menjelaskan hubungan antara variabel-variabel
            Variabel atau peubah merupakan sesuatu yang nilainya bervariasi (tidak tetap), seperti       harga, produksi, hasil penjualan, umur, dan tinggi. Dengan menggunakan statistik,    variabel-variabel tersebut dapat dijelaskan hubungannya. Misalnya, hubungan antara      hasil tes seleksi dengan indeks prestasi siswa, kecepatan membaca dengan ketelitian         menghitung. Analisis korelasi dan regresi mampu memberikan jawaban yang terbaik.
2.         Membuat rencana dan ramalan
            Rencana dan ramalan merupakan dua hal yang diperlukan dalam pelaksanaan sesuatu,       sehingga dapat diperoleh hasil yang baik dan berkualitas. Oleh karena itu, rencana dan       ramalan harus baik pula. Dengan statistik, rencana dan ramalan dapat dibuat sebaik       mungkin.
3.         Mengatasi berbagai perubahan
            Perubahan-perubahan yang terjadi dalam suatu pengambilan keputusan, tidak         mungkin dapat diabaikan atau dihindarkan, supaya pihak-pihak lain tidak ada yang     dirugikan. Dengan statistik, perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dapat             diantisipasi sedini mungkin. Sebagai contoh, ketua Serikat Pekerja ingin mengadakan             perjanjian dengan pimpinan sebuah perusahaan. Agar upah riil tidak mengalami      perubahan dan buruh tidak dirugikan maka ketua serikat pekerja perlu memperhatikan   perkembangan indeks harga yang menyangkut perubahan seluruh harga barang untuk           periode saat itu dari periode sebelumnya. Perhitungan angka indeks dapat   memberikan jawabannya.
4.         Membuat keputusan yang lebih baik
            Keputusan yang baik dan rasional amat diperlukan dalam menjaga kelancaran sebuah        aktivitas kerja supaya kelestarian dari sebuah usaha dapat terjamin. Dengan statistik,         keputusan yang baik dan rasional dapat dihasilkan. Sebagai contoh, seorang kepala    sekolah dihadapkan pada kondisi yang tidak menentu dari prestasi para siswanya.         Kepala sekolah harus dapat mengambil sikap atau tindakan tertentu, misalnya melihat        grafik perkembangan siswanya, memotivasi para guru untuk bekerja lebih giat,      memperbaiki kualitas soal ujian berdasarkan analisis validitas butir, dan lain   sebagainya yang terfokus pada analisis data. Teori keputusan dan uji hipotesis dapat            membantu pelaksanaannya.

Statistik mempunyai fungsi, antara lain sebagai:
1.         Bank data untuk menyediakan data untuk diolah dan diinterpretasikan agar dapat             digunakan untuk menerangkan keadaan yang perlu diketahui atau diungkap.
2.         Alat quality control untuk membantu standardisasi dan sekaligus sebagai alat         pengawasan.
3.         Alat analisis, merupakan suatu metode penganalisisan data.
4.         Pemecahan masalah dan pembuatan keputusan, sebagai dasar penetapan kebijakan             dan langkah lebih lanjut untuk mempertahankan, mengembangkan perusahaan dalam perolehan keuntungan.
C.        Pembagian Statistik Berdasar Cara Pengolahan Datanya Berdasar atas cara             pengolahan datanya, statistik dapat dibagi atas dua bagian.
1.         Statistik deskriptif
            Statistik deskriptif adalah bagian dari statistik yang mempelajari cara pengumpulan            dan penyajian data sehingga mudah dipahami. Statistik deskriptif hanya berhubungan dengan hal menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu          data atau keadaan atau fenomena. Dengan kata lain, statistik deskriptif hanya   berfungsi menerangkan keadaan, gejala, atau persoalan. Beberapa contoh pernyataan         yang termasuk dalam cakupan statistik deskriptif, antara lain:
a.         Sekurang-kurangnya 15 % dari kebakaran yang terjadi di kota “Payakumbuh“, yang          dilaporkan tahun lalu diakibatkan oleh tindakan-tindakan sengaja yang tidak bertanggung jawab.
b.         Sebanyak 25 % di antara semua pasien yang menerima suntikan obat tertentu,        ternyata kemudian menderita efek samping obat tersebut.
c.         Penarikan kesimpulan pada statistik deskriptif (apabila ada) hanya ditujukan pada kumpulan data yang ada, didasarkan atas ruang lingkup bahasannya.
            
2. Statistik Inferensial
Statistik inferensial adalah serangkaian teknik yang digunakan untuk mengkaji, menaksir dan mengambil kesimpulan sebagaian data (data sampel) yang dipilih secara acak dari seluruh data yang menjadi subyek kajian (populasi). Statistik inferensial berhubungan dengan pendugaan populasi dan pengujian hipotesis dari suatu data atau keadaan atau fenomena. Dengan kata lain, statistik inferensial berfungsi meramalkan dan mengontrol keadaan atau kejadian. Berikut ini beberapa contoh pernyataan yang termasuk dalam cakupan statistik inferensial.
a. Akibat penurunan produksi minyak oleh negara-negara penghasil minyak dunia, diramalkan harga minyak akan menjadi dua kali lipat pada tahun-tahun mendatang.
b. Dengan mengasumsikan bahwa kerusakan tanaman kopi “Toraja“ kurang dari 30 % akibat musim dingin yang lalu, maka harga kopi jenis tersebut di akhir tahun nanti tidak akan lebih dari 2.500 rupiah per satu kilogramnya.
Penarikan kesimpulan pada statistik inferensial ini merupakan generalisasi dari suatu populasi berdasarkan data (sampel) yang ada. Berdasar atas ruang lingkup bahasannya, maka statistik inferensial mencakup hal-hal berikut ini.
1) Probabilitas atau teori kemungkinan
2) Distribusi teoretis
3) Samnpling dan sampling distribusi
4) Pendugaan populasi atau teori populasi
5) Uji hipotesis rerata
6) Analisis korelasi dan uji signifikansi
7) Analisis regresi untuk peramalan
8) Analisis varians; dan
9) Analisis kovarians

D.        Pembagian Statistik Berdasarkan Ruang Lingkup Penggunaannya Berdasar atas ruang lingkup penggunaannya atau disiplin ilmu yang menggunakannya, statistik dapat dibagi atas beberapa macam.
1.         Statistik pendidikan adalah statistik yang diterapkan atau digunakan dalam bidang            ilmu pendidikan.
2.         Statistik perusahaan adalah statistik yang diterapkan atau digunakan dalam bidang            perusahaan.
3.         Statistik ekonomi adalah statistik yang diterapkan atau digunakan dalam bidang ilmu        ekonomi
4.         Statistik pertanian adalah statistik yang digunakan atau diterapkan dalam bidang ilmu       pertanian.
5.         Statistik kesehatan adalah statistik yang digunakan atau diterapkan dalam bidang ilmu      kesehatan.
6.         Statistik sosial adalah statistik yang diterapkan atau digunakan dalam bidang ilmu             sosial.

E. Pembagian Statistik Berdasarkan Bentuk Parameternya Berdasar atas bentuk parameternya (data yang sebenarnya), statistik dapat dibagi atas dua bagian.

1.         Statistik parametrik
            Statistik parametrik adalah bagian statistik yang parameter   populasinya mengikuti            suatu distribusi tertentu, seperti distribusi normal dan memiliki          varians yang    homogen.
2.         Statistik nonparametrik
            Statistik nonparametrik adalah bagian statistik yang parameter populasinya tidak    mengikuti suatu distribusi tertentu atau memiliki distribusi yang bebas dari       persyaratan, dan variansnya tidak perlu homogen.



SKALA PENGUKURAN
1. SKALA PENGUKURAN
            Pengukuran merupakan aturan-aturan pemberian angka untuk berbagai objeksedemikian rupa sehingga angka ini mewakili kualitas atribut. Terdapat empat jenisskala yang dapat digunakan untuk mengukur atribut, yaitu: skala nominal, skala ordinal,skala interval, dan skala ratio.
a.         Skala nominal Merupakan salah satu jenis pengukuran dimana angka dikenakan untuk       objek atau kelas objek untuk tujuan identifikasi. Nomor jaminan social seseorang,     nomor punggung pemain sepakbola, loker, dan lain-lain adalah suatu skala nominal.   Demikian juga, jika dalam suatu penelitian tertentu pria diberikan kode 1 dan wanita             mendapat kode 2, untuk mengetahui jenis kelamin seseorang adalah melihat apakah           orang ini berkode 1 atau 2. Angka-angka tersebut tidak mewakili hal lain kecuali jenis          kelamin seseorang. Wanita, meskipun mendapat angka yang lebih tinggi, tidak berarti    “lebih baik” dibanding pria, atau “lebih banyak” dari pria. Kita boleh saja membalik            prosedur pemberian kode sehingga wanita berkode 1 dan pria berkode 2.
b. Skala ordinal
Merupakan salah satu jenis pengukuran dimana angka dikenakan terhadap data berdasarkan urutan dari objek. Disini angka 2 lebih besar dari 1, bahwa angka 3 lebih besar dari 2 maupun 1. Angka 1, 2, 3, adalah berurut, dan semakin besar angkanya semakin besar propertinya. Contoh, angka 1 untuk mewakili mahasiswa tahun pertama, 2 untuk tahun kedua, 3 untuk tahun ketiga, dan 4 untuk mahasiswa senior. Namun kita juga bisa memakai angka 10 untuk mewakili mahasiswa tahun pertama, 20 untuk tahun kedua, 25 untuk tahun ketiga, dan 30 untuk mahasiswa senior. Cara kedua ini tetap mengindikasikan level kelas masing-masing mahasiswa dan relative standing dari dua orang, yaitu siapa yang terlebih dahulu kuliah.
c. Skala interval
Merupakan salah satu jenis pengukuran dimana angka-angka yang dikenakan memungkinkan kita untuk membandingkan ukuran dari selisih antara angka-angka. Selisih antara 1 dan 2 setara dengan selisih antara 2 dan 3, selisih antara 2 dan 4 dua kali lebih besar dari selisih antara 1 dan 2. Contoh adalah skala temperature, misalnya temperature yang rendah pada suatu hari adalah 40o F dan temperature yang tinggi adalah 80o F. Disini kta tidak dapat mengatakan bahwa temperature yang tinggi dua kali lebih panas dibandingkan temperature yang rendah karena jika skala Fahrenheit menjadi skala Celsius, dimana C = (5F – 160) / 9, sehingga temperature yang rendah adalah 4,4o C dan temperature yang tinggi adalah 26,6o C.
d. Skala ratio
Merupakan salah satu jenis pengukuran yang memiliki nol alamiah atau nol absolute, sehingga memungkinkan kita membandingkan magnitude angka-angka absolute. Tinggi dan berat adalah dua contoh nyata disini. Seseorang yang memiliki berat 100 kg boleh dikatakan dua kali lebih berat dibandingkan seseorang yang memiliki berat 50 kg, dan seseorang yang memiliki berat 150 kg tiga kali lebih berat dibandingkan seseorang yang beratnya 50 kg. Dalam skala ratio nol memiliki makna empiris absolute yaitu tidak satu pun dari property yang diukur benar-bnar eksis.
2. TEKNIK PENSKALAAN
Terdapat beberapa cara untuk mengukur sikap, diantaranya adalah self-report. Self report merupakan metode penilaian sikap dimana responden ditanya secara lansung tentang keyakinan atau perasaan mereka terhadap suatu objek atau kelas objek.
a. Skala Likert summated ratings
Merupakan teknik self report bagi pengukuran sikap dimana subjek diminta untuk mengindikasikan tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan mereka terhadap masingmasing pernyataan. Skala likert adalah salah satu teknik pengukuran sikap yang paling sering digunakan dalam riset pemasaran. Dalam pembuatan skala likert, periset membuat beberapa pernyataan yang berhubungan dengan suatu isu atau objek, lalu subjek atau responden diminta untuk mengindikasikan tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan mereka terhadap masing-masing pernyataan. Contoh:
b. Skala semantic differential
Merupakan salah satu teknik self report untuk pengukuran sikap dimana subjek diminta memilih satu kata sifat atau frase dari sekelompok pasangan kata sifat atau pasangan frase yang disediakan yang paling mampu menggambarkan perasaan mereka terhadap suatu objek. Misalnya kita kembali menggunakan persoalan pengukuran sikap terhadap bank. Periset perlu membuat daftar pasangan kata sifat atau pasangan frase berkutub-dua. Skala yang telah dibuat kemudian disebarkan pada suatu sampel responden. Setiap responden diminta membaca seluruh frase berkutupdua dan menandai sel yang paling mampu menggambarkan perasaannya. Responden biasanya diberi tahu bahwa sel-sel ujung adalah sel-sel objek paling deskriptif, sel tengah adalah sel netral, dan sel-sel antara sebagai sel agak deskriptif serta sel cukup deskriptif. Jadi sebagai contoh, jika seorang responden merasa bahwa pelayanan bank A berkualitas sedang, maka dia akan menandai sel keenam dari kiri.
Contoh:
Pelayanan tidak berkualitas :----:----:----:----:----:----:----: Pelayanan berkualitas
Lokasi tidak menyusahkan :----:----:----:----:----:----:----: Lokasi menyusahkan
Jam kerja menyusahkan :----:----:----:----:----:----:----: Jam kerja tidak menyusahkan
Suku bunga kredit tinggi :----:----:----:----:----:----:----: Suku bunga kredit rendah


Churchill, Gilbert A. 2005. “Dasar-Dasar Riset Pemasaran”, Edisi 4, Jilid I,
Alih Bahasa Oleh Andriani, Dkk, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Hasan, I. (2005). Pokok-pokok materi statistik 1. Edisi kedua. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Shavelson, R. J. (1996). StatisticlRreasoning for the Behavioral Sciences. Boston: Allyn and Bacon.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar